Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit . Erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper.
3066 Stone Lane, Wayne, Pennsylvania.
+610-401-6021, +610-401-6022
admin@mydomain.com
www.yourdomain.com
My Professional Skills
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.
Web Design90%
Web Development70%
App Development95%
Wordpress60%
Services
Awesome features
Aliquam commodo arcu vel ante volutpat tempus. Praesent pulvinar velit at posuere mollis. Quisque libero sapien.
Animated elements
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed tempus cursus lectus vel pellentesque. Etiam tincidunt.
Responsive Design
Pellentesque ultricies ligula a libero porta, ut venenatis orci molestie. Vivamus vitae aliquet tellus, sed mollis libero.
Modern design
Duis ut ultricies nisi. Nulla risus odio, dictum vitae purus malesuada, cursus convallis justo. Sed a mi massa dolor.
Retina ready
Vivamus quis tempor purus, a eleifend purus. Ut sodales vel tellus vel vulputate. Fusce rhoncus semper magna.
Fast support
Suspendisse convallis sem eu ligula porta gravida. Suspendisse potenti. Lorem ipsum dolor sit amet, duis omis unde elit.
BGP Prefix Filter di Mikrotik - Pada topologi diatas, R1 akan meng advertise network yang ada di interface loopback1 hingga loopback4. Prefix Filter adalah cara dari Router untuk melakukan penyaringan/filter yang tidak dibutuhkan oleh router.
Sebagai contoh, R1 melakukan advertise network 123.123.123.0/24, namun R2 ternyata tidak memerlukan advertise network tersebut. Maka, R2 dapat melakukan filter prefix yang masuk dengan menggunakan in-filter. Penjelasan in-filter dan out-filter dari wiki nya mikrotik.
in-filter is for incoming (received) prefixes, out-filter is for advertised prefixes.
Berikut langkah lengkapnya :
Advertise network di R1
Setelah membuat bridge, kemudian memasang IP Address di interface bridge yang diberi nama lo1-lo4, lakukan advertise network tersebut sehingga seperti dibawah ini.
Untuk memastikan bahwa network yang diadvertise tersebut berhasil, kita cek di Router lainya.
Buat Filter
Kita akan membuat filter agar R2 hanya menerima network dengan prefix /16-/32, selain itu di discard/buang. Langkahnya seperti gambar dibawahi ini.
Jangan lupa buat filter kedua dengan action discard, sehingga sintak akhirnya seperti dibawah ini.
Konfigurasi BGP Static Redistribute di Mikrotik - Untuk lab ini, menggunakan lab BGP Phisical Peering, kemudian ditambahkan R4, dengan IP Address sesuai topologi diatas.
Tujuannya adalah R1 dan R2 mendapatkan routing dari Static Routing yang dibuat oleh R3. Konfigurasi cukup mudah, cukup mengaktifkan opsi redistribute-static=yes pada R3.
Setelah R3 dikonfigurasi seperti diatas, R1 dan R2 akan mendapatkan routing ke network 192.168.100.0. Kemudian dibagian BGP>Advertisements, akan terlihat prefix 192.168.100.0/24 dengan origin incomplete. Origin Incomplete ini artinya prefix didapat dari hasil Redistribusi.
Konfigurasi BGP Remove Private AS di Mikrotik - Sesuai topologi diatas, antara R1-R2 dan R3 menggunakan Private AS-Number. Private AS-Number dimulai dari 64512 to 65535. Dalam lab diatas mengguankan AS 65000.
Sedangkan Global Unique AS-Number antara 1-64511. Dalam lab ini menggunakan AS 4404, 5505 dan 6606 yang digunakan oleh R4-R5 dan R6.
Tujuannya adalah R6 dapat mengenali network yang diadvertise oleh router yang menggunakan Private AS seperti R1-R2 dan R3, namun R6 akan dibuat tidak mengenali AS-Number yang dipakai oleh router tersebut. Intinya Private AS akan dihapus dari BGP AS-Path menuju router tujuan.
R1-R2 dan R3 peering menggunakan loopback, sedangkan R4-R5 dan R6 menggunakan physical peering. Berikut konfigurasi lengkap dari setiap router.
Setelah melakukan konfigurasi IP Address dimasing-masing interface, selanjutnya adalah menghubungkan interface loopback menggunakan OSPF yang akan digunakan untuk peering.
Jika sudah terhubung, baru menuju BGP. Buat instance dengan Private AS yakni 65000. Selanjutnya lakukan peering antar router yang bertetangga. Konfigurasi iBGP antara R1,R2 dan R3 hampir sama, tinggal menyesuaikan topologi diatas.
Pengujian dilakukan di R6 dengan melihat routing table. Sebagai contoh, kita akan melihat routing table menuju network yang diadvertise oleh R2 yakni 192.168.2.0/24
R6 masih menggunakan private AS-Number. Terlihat disana BGP-AS-PATH nya 5505, 65000. Selanjutnya coba lakukan traceroute.
Untuk ke 192.168.2.0/24, R6 melewati R5 ditandai dengan IP Address 10.1.1.25, kemudian R3 ditandai dengan 10.1.1.17 baru ke 192.168.2.1.
Nah, bagaimana menghilangkan Private AS ini ? Cukup lakukan konfigurasi di R4 dan R5 dengan mencentang remove-private-as=yes pada peering ke R6.
Remove Private di R4
Sehingga konfigurasi lengkapnya seperti dibawah ini.
Setelah ditambahkan dengan opsi remove-private-as=yes, kita lihat table routing menuju 192.168.2.0/24
Terlihat untuk menuju 192.168.2.0/24 R6 hanya memakai BGP-AS-Path nya 5505. Artinya, Private AS Number berhasil di hapus.
Konfigurasi iBGP Route Reflection di Mikrotik - Seperti yang kita tahu, bahwa iBGP membutuhkan topology yang full mesh, antara setiap BGP Speaker harus terhubung. Jika tidak full mesh, maka akan ada permasalahan route reachablity antara router. Seperti apa sih full mesh itu ? Cek gambar berikut.
Gambar diatas menunjukan antara RTR-A, RTR-B dan RTR-C saling terhubung/Mesh. Jika antara RTR-A dan RTR-B tidak terhubung maka antara router tersebut tidak bisa peering.
Oleh sebab itu, agar RTR-A dan RTR-B dapat saling mengenal, maka RTR-C bisa dikonfigurasi sebagai Router Reflector. Tugas Router Reflector adalah re-advertise route yang dipelajari, untuk digunakan oleh RTR-A dan RTR-B.
RTR-A dan RTR-B sebagai Client Peer dan RTR-C "RR" atau Router Reflector. Kira-kira seperti itu lah. Kembali kepada topologi lab ini.
Pada topologi diatas, antara router tidak saling terhubung dan hanya terhubung ke R1. Nah, supaya bisa peering antar router, maka R1 bertindak sebagai Router Reflector dan yang lainnya sebagai Peer. (R2-R3,R4 dan R5)
Client Peer cukup melakukan peering ke Router Reflector, maka nanti akan mendapatkan route, seolah-olah jaringan full mesh.
Topologi ini menggunakan ASNumber 1101 disemua router. Menggunakan peering loopback, untuk menghubungkan antar loopback menggunakan Dynamic Routing OSPF. Berikut konfigurasi lengkapnya.
Tambahkan IP Address pada interface sesuai topologi diatas. Aktifkan routing dynamic OSPF untuk menghubungkan antar loopback1, yang nanti digunakan untuk peering. R1 menggunakan router-id 11.11.11.11 agar mudah diingat. Selanjutnya definisikan network.
Setelah routing OSPF terhubung, aktifikan BGP instance dengan ASN1101 dan router ID untuk R1 1.1.1.1. Definisikan BGP Peer untuk kesemua router, dengan opsi route-reflect=yes. R1 akan berfungsi sebagai router reflector. Peering menggunakan loopback.
Setelah itu advertise network yang ada di R1 yakni 192.168.1.0/24.
Konfigurasi R2
Berikut ini konfigurasi lengkap dari R2 sebagai Client Peer dari Router Reflector R1
Ganti nama hostname menjadi R2 di system identity, kemudian tambahkan interface loopback dengan membuat 2 buah bridge. Kemudian tambahkan IP Address di masing-masing ethernet sesuai topology.
Langkah terakhir, mengaktifkan BGP peering, melakukan peering ke R1 dan mengadvertise networknya. Di Client Peer seperti R2,R4,R3 dan R5, saat membuat instance client-to-client-reflection di set no.
Untuk konfigurasi Client Peer yang lainya (R4,R3 dan R5) kurang lebih sama, seperti dibawah ini.
Pengujian ini dilakukan di R5. Pengujian dilakukan dengan melihat tabel routing, BGP Peering. Dibawah ini hasil routing table pada R5. Terlihat network yang sudah diadvertise oleh semua router bisa muncul di routing table R5 walaupun hanya melakukan peering dengan R1 (Router Reflector)
Nah, berikut ini peering status ke R1 sebagai Router Reflector
Konfigurasi BGP Next_Hop Force Self di Mikrotik - Selanjutnya kita mengenal BGP Next_Hop force self. Sesuai topologi diatas R1,R2 dan R3 menggunakan AS-Number yang sama yakni 1101, sedangkan R4 menggunakan AS yang berbeda yakni 2202.
Dari sisi R1, untuk menjangkau network yang diadvertise oleh R4 (192.168.4.0/24), maka gateway yang dipakai adalah 10.1.1.14/30 yang berada di R4.
Ketika R1 melakukan advertise network 192.168.4.0/24 (R4) ke R2 dan R3, maka R2 dan R3 ini tetap menganggap gateway untuk menuju network 192.168.4.0/24 adalah melalui 10.1.1.14.
Sedangkan di R2 atau R3, mereka tidak directly connected ke 10.1.1.14 sehingga mengakibatkan table routing menjadi unreachable.
Oleh sebab itu, untuk menjangkau network 192.168.4.0/24, R1 harus bertindak sebagai gatewaynya atau next-hop nya. Maka nanti, peering ke R2 dan R3 perlu diberi next-hop=force-self.
Dari wiki mirkotik disebutkan bahwa :
force-self - always use a local address of the interface that used to connect to the peer as the nexthop
Kurang lebih artinya menggunakan local IP Address dari interface yang mengarah ke Peer/tetangga sebagai next-hop, dalam topologi ini R1 di IP Address 10.1.1.1 dan 10.1.1.6
Penguian dilakukan sebelum menggunakan opsi BGP Next_Hop Force Self. Kita coba ping dari network yang diadvertise R3 yakni 192.168.3.1 dari R4
Hasilnya reply. Kemudian kita balik, ping network yang diadvertise R4 yakni 192.168.4.1 dari R3.
Hasilnya adalah No Route..., kita cek table routing di R3.
Untuk menuju 192.168.4.0/24 ternyata R3 menggunakan 10.1.1.14, dimana 10.1.1.14 ini adalah IP Address dari R4, sementara antara R3 dan R4 tidak directly connected, sehingga status gateway jadi unreachable
Oleh sebab itu, kita harus membuat interface di R1 yang mengarah ke R3 sebagai gatewaynya. Maka opsi Next_Hop Force Self harus diaktifkan saat peering ke R3. Begitu pula untuk peering ke R2.
Setelah diaktifkan di R1, kita lihat kembali tabel routing di R2 dan R3
Status gateway menjadi reachable. Untuk menjangkau network 192.168.4.0/24, R3 menggunakan gateway 10.1.1.10 dimana IP Address tersebut adalah milik dari R1. Kita coba ping antara R3 dan R2 ke R4 sekarang bisa tersambung/reply.
Konfigurasi Lengkap R1
Setelah melalu penambahan Nexthop Choice maka konfigurasi lengkap dari R1 adalah sebagai berikut
Sertifikat YSCT dari Yeastar IP PBX - Yeastar adalah salah satu provider layanan IP PBX. Service utamanya adalah menyediakan telephone berbasis IP. Produk ini cukup bagus, karena menyediakan dokumentasi yang lengkap dan bahkan menyediakan sertifikasi.
Nah, selain YSCT, ada juga sertifikasi lainya, diantaranya :
YSCSS – Yeastar Certified Security Specialist
YSCRS – Yeastar Certified Routing Specialist
YSCIS – Yeastar Certified Integration Specialist
YSCE – Yeastar Certified Expert
Untungnya Yeastar pada waktu itu membuka sertifikasi secara gratis. Exam YSCT ini kita dihadapkan pada 30 pertanyaan, dengan 60 menit waktu dan passing grade 70%. Jika kesempatan pertama gagal, dibawah 70%, masih ada 1 kali kesempatan lagi. Sertifikat YSCT ini valid selama 3 tahun.
Materi bisa diperoleh dengan menonton vidio yang sudah disediakan oleh Yeastar dan beberapa modul yang bisa didapatkan dihalaman examnya.
Untuk register, langsung saja ke mengisi formulir online di website yeastar. Setelah mendapatkan email dari yeastar, bisa langsung exam.
Saat itu saya menghabiskan waktu 4 jam untuk menonton vidio serta membuka forum. Baru dapat dikesempatan yang ke 2.
Yeastar ini core utamanya Asterix, sehingga mungkin yang sudah paham asterisk, melalui exam ini akan terasa lebih mudah.
Konfigurasi eBGP Peering dengan Loopback Peering di Mikrotik - Lab selanjutnya adalah konfigurasi external BGP dengan peering ke loopback interface. Langkah-langkahnya sama seperti dengan peering iBGP Loopback Interface. Perbedaanya hanya AS-Number dan opsi Multihop pada saat peering.
Langkah pertama adalah membuat interface loopback. lo0 akan digunakan untuk advertise network dan lo1 digunakan untuk peering. Membuat loopback cukup dengan membuat interface bridge.
Konfigurasi IP Address untuk masing-masing network sesuai topologi diatas.
Setelah antar physical IP Address saling terhubung, selanjutnya adalah melakukan konfigurasi Routing Dynamic OSPF. Routing ini bertujuan untuk menghubungkan antara interface loopback yang akan digunakan untuk peering disemua router atau dalam hal ini lo1.
Setelah antar loopback lo1 saling terhubung dibuktikan dengan saling ping interface lo1 antar router, dilanjutkan dengan membuat intance routing BGP. Dalam membuat instance, cukup definisikan AS-Number dari Router dan Router-ID.
Kemudian agar setiap router dapat saling terhubung, kita lakukan peering. Peering kali ini menggunakan interface loopback yang sudah terhubung menggunakan dynamic routing OSPF tadi. Sebagai contoh R1, lakukan peering ke R2 dan R3. Contoh peering ke R2, maka isi Remote-Address 2.2.2.2 dimana 2.2.2.2 merupakan loopback interface dari Router2, dan remote-as dari R2 yakni 2202.
Jika remote-peer atau target peering ini melewati router dengan AS-Number yang berbeda, maka opsi multihop=yes adalah wajib. Opsi ini biasanya digunakan jika remote-peer atau router yang akan dipeering, tidak bertetangga langsung, atau istilahnya more than one hop away.
Setelah berhasil melakukan peering, selanjutnya tinggal melakukan advertise network. Jika R1 maka network yang diadvertise sesuai topologi diatas adalah 192.168.1.0/24.
Untuk R2 dan R3 konfigurasi sama, tinggal menyesuaikan pada topologi diatas.
Pengujian dilakukan dengan melihat beberapa parameter seperti tabel routing, informasi peering dan network yang berhasil di advertise.Kita akan coba cek di R2
Seperti yang kita bisa lihat, untuk menjangkau network 192.168.3.0/24, R2 menggunakan routing external BGP ditandari dengan distance 20,dimana 20 adalah Administrative Distance untuk eBGP, melalui 3.3.3.3 dimana 3.3.3.3 ini dijangkau dengan menggunakan IP 10.1.1.6 di ether2 R3.
Opsi multihop diatas bisa dibuktikan sebagai contoh jika link antara R2 dan R3 putus. Sebagai contoh link tersebut dilakukan suspend
Saat link putus, maka link otomatis akan berpindah menggunakan interface ether1 dimana intersface tersebut mengarah ke R1. Jika opsi multihop tidak di enable, maka R1 tidak bisa peering ke R2.
Selain itu untuk memastikan eBGP sudah berjalan bisa dilihat pada status bgp peer dan hasil advertise nya. Jangan lupa ikuti artikel BGP ini ya. Semoga bermanfaat.