Lab.25 CCNA Cara konfigurasi Hot Standby Router Protocol (HSRP) - Jaringan yang baik adalah jaringan yang mampu meningkatkan link availability. Artinya link harus selalu UP setiap waktu. Kejadian-kejadian yang terjadi pada perangkat router bisa juga diluar prediksi dari seorang network adminstrator.
Router merupakan perangkat yang sangat berpengaruh dalam menyediakan link ke suatu network. Untuk menghindari kesalahan pada router, yang berakibat link menjadi unreachable, diperlukan teknik redudancy. Salah satu teknik redudancy adalah menggunakan protokol Hot Standby Router Protocol (HSRP). Protokol HSRP ini merupakan protokol propiertary dari Cisco. Protokol sejenis yang dapat diterapkan pada semua vendor adalah Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP).
HSRP menggunakan konsep active dan standby. HSRP menggunakan IP Virtual yang digunakan sebagai gateway utama. IP Virtual ini harus berada dalam subnet yang sama. Versi yang digunakan dalam lab ini adalah HSRP version 2, dimana mempunyai keunggulan dibanding versi terdahulunya.
HSRP mempunyai parameter priority, dimana priority tertinggi akan berhak menjadi Router yang aktif. Parameter prememt digunakan untuk mengambil alih menjadi Router aktif setelah sebelumnya standby.
Pada topologi lab HSRP diatas, terdapat 2 network yakni network 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24. R1 akan berperan sebagai router Utama atau Active Router. R1 tentu akan memiliki priority yang lebih besar dibanding R2. Berikut ini konfigurasi lengkapnya.
Konfigurasi R1
R1 dengan interface gigabitEthernet 0/0 akan menjadi Router Active untuk network 192.168.1.0/24
R1#
R1#configure terminal
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
R1(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#standby version 2
R1(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1
R1(config-if)#standby 1 priority 120
R1(config-if)#standby 1 preempt
Selanjutnya konfigurasi R2 sebagai standby Router network 192.168.1.0/24Konfigurasi R2
R2#
R2#configure terminal
R2(config)#interface gigabitEthernet 0/0
R2(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdwon
R2(config-if)#standby version 2
R2(config-if)#standby 1 ip 192.168.1.1
Perhatikan di R2 yang diset sebagai backup atau cadangan dari R1 pada network 192.168.1.0/24, tidak diset priority. Jika tidak diset prioritinya, maka router akan menggunakan priority standarnya yakni 100. Di R2 juga tidak ada preempt, preempt digunakan hanya pada Router Active. Jika tidak menggunakan preempt, ketika R1 fail, link akan berpindah ke R2. Ketika R1 sudah UP, link tetap akan di R2. Nah, fungsi preempt digunakan untuk mengambil alih link agar menuju ke link utama yakni R1.
Selanjutnya agar network 192.168.2.0/24 juga menerapkan HSRP, kembali konfigurasi R1 dan R2, dimana R1 sebagai link utama untuk network 192.168.2.0/24
HSRP network 192.168.2.0/24
R1#
R1#configure terminal
R1(config)#interface gigabitEthernet 0/1
R1(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#standby version 2
R1(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1
R1(config-if)#standby 2 priority 120
R1(config-if)#standby 2 preempt
R2#
R2#configure terminal
R2(config)#interface gigabitEthernet 0/1
R2(config-if)#ip address 192.168.2.3 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdwon
R2(config-if)#standby version 2
R2(config-if)#standby 2 ip 192.168.2.1
Perhatikan di HSRP yang kedua menggunakan groub standby 2.Pengujian
Cek HSRP di R1
R1#show standby brief
P indicates configured to preempt.
|
Interface Grp Pri P State Active Standby Virtual IP
Gig0/0 1 120 P Active local 192.168.1.3 192.168.1.1
Gig0/1 2 120 P Active local 192.168.2.3 192.168.2.1
R1#
Nah, diatas terlihat R1 berstatus Active untuk kedua network Cek HSRP di R2
R2#show standby brief
P indicates configured to preempt.
|
Interface Grp Pri P State Active Standby Virtual IP
Gig0/0 1 100 Standby 192.168.1.2 local 192.168.1.1
Gig0/1 2 100 Standby 192.168.2.2 local 192.168.2.1
R2#
Pengujian selanjutnya dibuat R1 mengalami fail, fail bisa seperti Router meledak atau Router terbakar, sehingga router mati total. hehe kejam ya,haha. Cek kondisi awal terlebih dahulu
Dicoba berkirim paket dari PC0 ke PC1 sukses
Dilakukan trace route dari PC0, menuju IP 192.168.1.2 di R1
R1 dibuat mengalami FAIL, hapus saja !!!
dilakukan traceroute berpindah ke 192.168.1.3 atau R2
Kesimpulan
Protokol ini mampu meningkatkan high availability sebuah jaringan dengan menyediakan link backup fisik berupa LINK lainya (Router). Sehingga jika sewaktu-watku link Utama mati, masih terdapat link Standby yang digunakan untuk membackup link. Konsekuensinya, harus menyediakan Router, yang mungkin berdampak pada cost/pembelian router baru.
Semoga lab ini bermanfaat. Jangan lupa untuk tekan tombol share dibawah ini. Terimakasih.
0 comments:
Post a Comment