Beberapa prinsip penataan yang sering terabaikan diantaranya :
1) Anak – anak yang melakukan kegiatan sama sekali jangan diberikan keleluasaan mencampuri kegiatan anak yang lainnya yang juga sedang melaksanakan kegiatan, terkecuali diinstruksikan oleh guru prakteknya seperti kerja berkelompok.
2) Alur lalu lintas di dalam bengkel harus ditentukan sejalan dengan pelaksanaan perencanaan tata letak peralatan.
3) Peralatan harus disusun dan diatur dengan berpedoman pada aturan- aturan keselamatan/kesehatan kerja dan dapat memperlancar lalu lintas barang.
4) Daerah bengkel/laboratorium yang gelap dapat digunakan, tapi hanya untuk tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar praktek/materi pelajaran praktek.
Prinsip pertama dengan prinsip yang kedua sangat erat hubungannya, mungkin dapat direncanakan secara bersamaan.Adapun untuk prinsip tersebut di bawah ini akan dijelaskan prinsip pengaturan daerah kerja dan lalulintas atau biasa disebut work station (daerah kerja) dan garis kerja.
Peralatan yang ditata di bengkel, laboratorium meliputi alat-alat utama, alat-alat kelengkapan, alat-alat penunjang, bahan praktek dan sebagainya. Penyusunan tata letak peralatan tidak ada ketentuan yang baku, tapi disarankan agar hal-hal berikut diperhatikan :
- Memberikan kemudahan untuk bergerak
- Menjamin keselamatan kerja
- Memberikan peluang untuk pemeliharaan
- Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin
- Peralatan atau mesin terlihat rapi dalam penataan letak peralatan atau mesin ada beberapa sistem antara lain penataan berdasarkan alur proses kerja atau pengerjaan suatu jenis pearalatan
- Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan
Disamping itu penempatan ruang alat (tool room) agar mudah dan dekat dijangkau dari segala penjuru bengkel, laboratorium, misalnya tool room agak ditengah-tengah bengkel, laboratorium, demikian juga gudang bahan perlu ditempatkan dilokasi yang aman tetapi mudah dijangkau.
0 comments:
Post a Comment