Melalui kesempatan ini penulis ingin mendokumentasikan tentang Service Hotspot yang berjalan diatas MPLS/VPLS. Multiprotocol Label Switching atau disingkat MPLS merupakan salah satu teknik distribusi data menggunakan penandaan label.
Menurut topologi diatas, sebenarnya untuk men deliver service hotspot dari R-1 ke R-6 sudah bisa diatasi dengan melakukan setup EoIP. Mengaktifkan fitur MPLS akan berdampak signifikan terhadap kecepatan paket forwarding jaringan kita. Kemudian menjalankan VPLS diatas MPLS akan meningkatkan efisiensi pada ethernet frame, karena otomatis header IP dalam paket tidak akan dipakai (hanya menggunakan labeling).
Penggunaan interface loopback diharuskan agar LDP tidak terpengaruh dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada interface fisik (ether1, ether2, dll). Membuat interface loopback cukup mudah, buat interface bridge, beri nama yang merepresentasikan interface tersebut, kemudian tambahkan IP dengan subnet /32.
LDP didistribusikan menggunakan ip routing seperti Connected route, static route, RIP dan OSPF. Artinya pastikan terlebih dahulu antar Router pada jaringan tersebut sudah saling terhubung. Pilihan termudah adalah menggunakan routing OSPF.
Routing OSPF diaktifkan dengan menggunakan area backbone. Selain meng advertise interface fisik yang terhubung dengan router lain, advertise juga interface loopback yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah suskse pe Routingan, selanjutnya adalah mengaktifkan MPLS (enable) dengan mendefiniskan lsr-id dan transport-address. lsr-id merupakan label switching router ID, diisi dengan alamat loopback. Jika diisi 0.0.0.0 maka router akan mengisi dengan memilih alamat ip yang paling tinggi pada router tersebut. Selanjutnya transport-address, merupakan IP yang digunakan untuk meng advertise sebagai transport address ke LDP tetangganya. Jika hanya diisi 0.0.0.0 maka perlakuannya sama degnan lsr-id. Kemudian definisikan interface mana saja yang terhubung ke router tetangga.
Oh iya, sampai lupa. Bahwasanya setiap router yang ada dalam jaringan MPLS mempunyai peran tersendiri, nah berikut ini masing-masing perannya :
1. Provider
Router backbone yang melakukan label switching
2. Provider Edge
Router yang menjalanakan service
3. Customer Edge
Router yang ada pada sisi client/customer
Setelah penulis cermati ternyata pada topologi diatas CE lah yang memberikan service, yang benar seharusnya PE yang harus memberi service. :-) Baik, berikut konfig lengkapnya.
0 comments:
Post a Comment